KEMBALI KEJAMAN KAYU, .... salah nggak ya ??
yah, minyak tanah memang termasuk kebutuhan vital yang menguasai hajat hidup orang banyak, sebagaimana diatur dalam UUD'45 bahwa sumberdaya tersebut dikuasai dan diatur oleh negara.
Seharusnya memang demikian, terlepas dari adanya sindikasi jahat, antara penimbun, oknum dan anasir lainya yang hanya berkepentingan membesarkan perut sendiri
maka BBM memang seharusnya diperbarui sistem distribusinya. Kalau tidak rakyat kecil yang akan selalu menjadi kurban.
Misalnya di Bungkal kemarin ibu-ibu kesulitan mendapatkan minyak tanah, sedangkan Gas LPG rasanya sudah terlalu jauh melambung harganya. Untuk tabung 14 kg harga eceran mencapai 84 ribu rupiah. wuihhh .... apa meskpi kembali kejaman kayu ... ?
Ini mungkin keputusan bijak, kalau tidak boleh disebut darurat, minimal masih ada issu globall yang menentang eksploitasi kayu dengan alasan lingkungan hidup. namun asalkan penggunaanya juga secara bijak, maka barangkali , pemilihan kayu bakar dapat dibenarkan ...
yah, bijak... itu kata-kata indah, fakta lapangan selalu saja ada hal yang mengkianati kata bijak. taruhlah kalau penggunaan kayu dimaksimalkan, lalu hutan gundul lalu terjadi bencana banjir bandang ... salahkah ?
kata akhir... berfikirlah bijak .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar